Memburu Sang Fajar di Gunung Andong
06.01.00Hanya seminggu berselang, saya sudah menapaki gunung yang sama lagi, Gunung Andong. Ini adalah rekor tercepat saya. Sebelumnya saya membutuhkan waktu berbulan-bulan sebelum akhirnya memutuskan untuk mendaki gunung yang sama. Gunung Merbabu misalnya, tahun ini saja saya baru mendakinya sekali dan belum ada keinginan untuk mendakinya lagi di beberapa waktu ke depan. Bukannya saya tak ingin, tapi penyakit kambuhan saya kalau terkena udara dingin membuat saya mengurungkan niat untuk mendaki Gunung Merbabu lagi. Sementara Gunung Andong yang lebih pendek menghindarkan saya dari penyakit kambuhan tersebut karena memang tidak terlalu dingin di sini. Itu juga lah alasan saya mau mendakinya lagi walau walau hanya terpaut satu minggu.
Kalau tujuan sebelumnya hanya ngopi di puncak Andong, kali ini adalah mengejar sunrise di Andong sambil ngopi. Ngopi adalah hal wajib untuk setiap pendakian. Rasanya seperti ada yang kurang saat tidak menikmati segelas kopi hitam di dalam perjalanan.
Sunrise
Baru sekitar satu tahun terakhir ini Gunung Andong mendadak tenar dan menjadi favorit bagi para pendaki. Gunung Andong jua lah yang menggeser image mendaki gunung yang biasanya identik dengan perjalanan yang berat, menjadi sebuah petualangan yang menantang dan fun. Siapa saja bisa menapakkan kaki di puncak gunung.
Pendakian saya kali ini lebih ramai dari pendakian sebelumnya, delapan orang. Empat orang lainnya adalah teman dari teman saya. Dan
Beberapa teman terlihat kaget dengan jalan terjal yang ditemui dari awal pendakian. Beberapa kali kami berhenti untuk mengatur nafas karena selain jalan terjal, udara dingin dan oksigen yang tipis membuat nafas kami tersengal-sengal. Saya tak ubahnya seperti seorang motivator di sini. Sepanjang jalan menyemangati teman-teman yang merasa kelelahan dan meminta untuk berhenti di jalan. Keterbatasan pandangan juga sedikit memperlambat perjalanan kami. Tidak semua dari kami membawa senter. Alhasil beberapa memanfaatkan senter dari hp. Cahayanya memang tidak semaksimal senter pada umumnya, tapi lebih baik daripada tidak ada sama sekali.
![]() |
Gunung Ungaran berbalut warna kekuning-kuningan di kejauhan |
Pukul 05.25 WIB kami sampai di puncak Gunung Andong. Bintang-bintang perlahan berlari menghilang. Secara tiba-tiba sembunyi entah ke mana. Seolah mereka takut dengan kehadiran sang fajar. Beberapa teman saya bersyukur bisa menjejakkan kaki di puncak sebelum mentari menampakkan sinarnya. Mereka sebelumnya pesimis bisa mengejar sunrise karena sering berhenti dan mengeluh tidak kuat untuk melanjutkan perjalanan. Beruntung motivasi dari teman-teman bisa menyalakan semangat mereka untuk menaklukkan Gunung Andong.
![]() |
Gunung Sindoro - Sumbing dengan latar berwarna kuning |
Kami menunggu sang fajar dengan setia walau tubuh menggigil terkena tiupan angin pagi. Beberapa teman memilih untuk mengambil foto untuk menyibukkan diri. Saya lebih memilih untuk mencari makanan kecil yang bisa saya santap. Dingin dan tubuh yang lelah karena kurang tidur selalu membuat perut saya keroncongan. Porsi makan saya bisa meningkat beberapa kali lipat daripada biasanya. Mulut tak pernah berhenti mengunyah dan perut laksana lubang tak berdasar, tak pernah merasa kenyang. Pun begitu, untungnya perut saya tidak buncit. :)
![]() |
Kemunculan mentari berlangsung sangat singkat. Pun begitu cukup memuaskan dahaga dan kelelahan kami saat menapaki jalan setapak yang terjal menantang. Beberapa orang mulai mengemasi barang dan tenda dan bermaksud untuk turun gunung. Tapi bagi kami, petualangan belum berakhir sebelum kopi diseduh dan bekal habis berpindah ke dalam perut. Dengan cekatan teman saya, Ucil, mengeluarkan peralatan memasak dan beberapa menit kemudian kami sudah mendapati kopi hangat siap untuk diseduh. Selanjutnya kami memasak mie instan untuk mengisi perut yang sudah keroncongan. Saat sedang memasak, ada orang baik yang menawari kami sayuran sebagai tambahan untuk mie instan. Tanpa sungkan kami pun menerima tawarannya. Mubazir kalau menolak berkah.
![]() |
The Great Wall of Andong Mountain |
![]() |
Gunung Merbabu dan Gunung Merapi |
![]() |
![]() |
0 komentar