Dimensi Lain di Hutan Bakau Bali
18.08.00
Ada kalanya saya bosan main ke pantai di Bali dan ingin mencari suasana baru. Tinggal di Bali selama satu tahun membuat saya terbiasa dengan aroma pantai karena memang lokasi tempat tinggal dan tempat kerja yang tidak jauh dari pantai. Bahkan dari tempat saya bekerja saja saya bisa dengan jelas melihat gemuruh ombak dalam balutan warna biru berpadu dengan warna hijau daun padi yang tumbuh subur di sawah yang berbatasan langsung. Hampir setiap hari saya bisa merasakan hembusan angin bercampur garam yang kadang terasa asin saat masuk ke dalam mulut dan sering kali membuat kulit terasa lengket.
Sebuah plang memikat perhatian saya ketika sedang mengendarai motor dari Sanur menuju Kuta. Rencana untuk melihat sunset di Kuta tiba-tiba buyar. Rencana itu kalah dengan rasa penasaran saya dengan apa yang tertera di plang di pinggir jalan tersebut. Sebuah gambar hutan mangrove atau bakau menjadi latar belakang plang tersebut. Seingat saya, belum pernah sekali pun saya menjejakkan kaki di hutan mangrove, kalau hutan jati atau hutan karet saya sudah terbiasa. Tanpa pikir panjang dan didorong oleh rasa penasaran yang semakin besar, saya mengubah haluan, menuju hutan bakau.
Pohon bakau memayungi perjalanan sepanjang jembatan kayu |
Perjalanan saya terhenti di depan gapura besar sekitar 200 meter dari jalan by pass. Hanya ada satu orang yang berjaga di pintu masuk sebelum berpetualang di hutan bakau yang lebih dalam. Harga tiket masuknya pun murah meriah, hanya lima ribu rupiah.Jalan yang tadi saya lewati tak lebih dari sebuah halaman depannya saja. Pengunjung harus berjalan kaki untuk memasuki hutan karena memang tak mungkin memasuki hutan bakau dengan mengendarai sepeda motor.
Jembatan kayu yang menjadi jalan utama di hutan bakau |
Hati-hati saat berjalan karena tidak ada penghalang di kanan dan kiri |
Pemandangan hutan bakau dari gardu pandang |
Air yang jernih |
Tol |
Sunset |
2 komentar
sisi lain dari suasana Bali yg menjual pantai....nicely written
BalasHapusHarus coba main ke sini kalau ke Bali lagi. Rasakan Bali dari sudut pandang yang berbeda.
Hapus