Pink Beach - Pantai Berpasir Merah Muda di Lombok
18.07.00Hanya ada dua warna pasir pantai yang saya tahu, hitam dan putih. Warna hitam pada pasir bisa berarti tidak ada koral yang hidup di sekitar perairan tersebut. Sebaliknya, warna putih berarti banyak batuan koral yang hidup di sekitar perairan tersebut. Saya tetap percaya itu sampai seorang teman memberitahu kalau di suatu tempat di Lombok ada pantai yang warna pasirnya tidak hitam atau putih, tapi merah muda.
Pink Beach terletak
Setelah beberapa kali salah jalan, akhirnya kami berada di jalan yang tepat. Di pertigaan itulah kami melihat petunjuk jalan yang mengarahkan kami ke pink beach untuk pertama kalinya.
Sejenak kami sedikit ragu ketika ujung jalan tidak kunjung terlihat. Kami melewati pohon-pohon yang besar dan rimbun seperti perkebunan karet. Banyak sekali monyet yang berkeliaran di sekitar jalan yang kami lalui. Mereka terlihat bergerombol sambil mencari makan. Hutan yang sepi orang dan pepohonan yang tinggi dan lebat memang tempat yang cocok untuk habitat monyet. Kami baru merasa lega ketika melihat plang terakhir bertuliskan Pink Beach 2 km. Berarti perjalanan semakin dekat.
Konon, warna merah muda didapat karena terumbu karang yang berwarna merah muda hidup
Tempat ini sangat cocok untuk berkemah karena kondisinya yang sepi dan nyaman. Air laut sangat tenang sehingga sangat cocok untuk berenang dan snorkeling. Tak jauh dari pantai juga ada sumur berisi air tawar, sehingga kita tak perlu takut kehabisan air untuk minum dan mandi. Tapi saat malam, kita diharuskan waspada karena terkadang banyak monyet turun ke pantai, begitu yang kami dengar dari orang lokal yang kami jumpai.
Di sebelah kiri, ada sebuah bukit yang tidak terlalu tinggi. Dari sini kita bisa melihat laut luas menghampar di depan pink beach dan beberapa pulau terdekat. Di bukit ini juga ada sebuah gubuk untuk berteduh dari panas yang menyengat. Sungguh tempat yang menyenangkan untuk sekadar bersantai sambil menikmati belaian angin laut. Berada sebentar saja di sini sudah cukup membuat kantuk saya datang. Ingin rasanya merebahkan tubuh sejenak kalau saja saya tidak teringat bahwa perjalanan saya masih panjang. Tidak ingin tertinggal kapal terakhir menuju Gili Trawangan, kami memutuskan untuk meninggalkan surga merah muda yang tersembuyi. Mungkin kelak kami akan kembali.
Langit biru |
4 komentar
Active blogging saiki ar? Ronz
BalasHapusInsya Allah, om. Hehe.. :) Pengen berbagi cerita lewat tulisan wae sih sekalian dokumentasi aja.
HapusNice article. Jadi pengen ke pink beach lagi...tapi naik mobil hahaha...
BalasHapuspakai mobil dan sopir, mbak biar lebih nyaman.. haha
Hapus